Jl.Raya Jakarta-Bogor Km.60
Cibinong-Bogor
(021)-70230558
DAFTAR ISI
BAB I
Pendahuluan………………………………………………………………….. 4
1.1 Sejarah……………………………………………………………………. 4
1.1.1 Sejarah Sepatu Lukis………………………………………………. 4
1.1.2 Sejarah Perusahaan…………………………………….................... 5
1.2 Tujuan Perusahaan………………..……………………………………… 6
1.3 Visi dan Misi Perusahaan………………….……………………………. 6
1.3.1 Visi Perusahaan……………………………………………………. 6
1.3.2 MisiPerusahaan……………………………………………………. 6
1.4 Struktur Organisasi………………….………………………………….. 7
BAB II
Aspek Pemasaran………………………………………………………… 8
2.1 Gambaran Umum Pasar……………………………………………….. 8
2.2 Permintaan…………………………………………………………….. 9
2.3 Penawaran…………………………………………………………….. 9
2.3.1 Jumlah Produk Sejennis di Pasar……………………………….. 9
2.4 Rencana Penjualan Pasar……………………………………………… 10
2.5 Strategi Pemasaran…………………………………………………… 10
2.6 Analisis Pesaing………………………………………………………. 10
2.7 Metode Pemasaran…………………………………………………… 10
2.8 Penetapan Harga Jual………………………………………………... 10
BAB III
Aspek Produksi……………………………………………………….. 11
3.1 Produk……………………………………………………………… 11
3.2 Kapasitas Produksi………………………………………………… 11
BAB IV
Aspek Organisasi Dan SDM
4.1 Inventaris………………………………………………………….. 12
4.2 Biaya-biaya……………………………………………………….. 12
BAB V
Aspek Keuangn………………………………………………………... 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 SEJARAH
1.1.1 SEJARAH SEPATU LUKIS
Dulu sepatu lukis identik dengan sneakers, meski belakangan lebih dikenal sebagai paint shoes atau custom shoes. Hal ini tidaklah berlebihan, karena pertumbuhan sepatu lukis (terutama di Amerika Serikat) sangat dipengaruhi oleh perkembangan sneakers. Inilah sepatu lukis yang kali pertama dipopulerkan oleh para penarik breakdance di New York, media 1980-an. Para ortu yang di tahun 1980-an masih remaja (termasuk daku) pasti masih ingat tarian patah-patah itu.
Ya, para breakdancer inilah yang kerap beraksi di jalanan New York. Saat kedua kaki berputar, atau malah berada di atas, terlihatlah betapa sepatu yang dikenakannya tak kalah indah dengan kepiawaiannya menari. Sepatu itulah yang dikenal sebagai sneakers, yang menjadi bagian dari street art di AS kala itu. Amerika punya banyak seniman sneakers kelas wahid, antara lain Arks dan Tutu. Keduanya pun turut berjasa memopulerkan kembali sepatu lukis (dalam artian paint shoes, bukan lagi sneakers) di Amerika, sekitar tahun 2006.
Sebelumnya sepatu lukis juga telah berkembang di beberapa negara Asia, terutama di Singapura. Pelopornya adalah Chee, seorang akuntan yang juga dikenal sebagai desainer sepatu. Dia membuat sepasang sepatu lukis untuk setiap desainnya, sehingga pemakainya merasa memiliki sesuatu yang bersifat unique.
1.1.2 SEJARAH PERUSAHAAN
Mungkin sebagian masyarakat sudah pernah mendengarnya, atau setidaknya pernah melihatnya di internet, bahkan melihat langsung di beberapa mal terdekat, tetapi belum berkesempatan membelinya. Ketika ada perajin di daerahnya, mereka tentu ingin melihat sendiri, termasuk proses pembuatan, desain-desain yang tersedia, dan harganya.
Faktor desain dan harga terkadang masih memikat sebagian masyarakat yang sudah mempunyai sepatu lukis, terutama para kolektor sepatu. Itu sebabnya, kami menyadari kalau suatu saat kami mendirikan usaha serupa masyarakat akan tertarik
Dalam konteks waktu, kehadiran sepatu lukis di Indonesia masih terbilang baru. Di Indonesia, sepatu lukis baru dikenal pada tahun 2006. Itu pun didominasi produk asing, terutama high converse (semacam sepatu boot dari bahan canvas) yang dikembangkan pabrikan Converse allstar.
Pada tahun 2010, dua mahasiswa dan empat mahasiwi Universitas Gunadarma (Amal. Wisabdha, Citra,Fatma, Heni, Virdha) mencoba melukis sepatu putih berbahan canvas. , modal sekitar Rp 600.000. Mereka membuat beraneka desain, terutama tokoh-tokoh komik Jepang dan Amerika, kemudian dikumpulkan dan ditawarkan ke calon pembeli.
Tatkala kreativitas keduanya diekspose media internet, beberapa pelukis terinspirasi dan mulai melakukan hal yang sama. Mereka pun berlomba-lomba memamerkan produknya di internet, dan semuanya mendapat respons bagus dari berbagai kalangan. Hingga kini, seperti ilustrasi di atas, sepatu lukis masih menjadi incaran kaum remaja, anak-anak, dan sebagian orang tua.
1.2 TUJUAN PERUSAHAAN
1. Menghasilkan sepatu yang berkualitas dan tidak kalah saing dengan produk lainnya.
2. Menjangkau konsumen untuk semua kalangan
1.3 VISI DAN MISI PERUSAHAAN
1.3.1 VISI :
“menjadi sumber ilmu pengetahuan dan wawasan serta menyediakan pemesanan sepatu lukis yang dibutuhkan oleh siapapun, kapanpun, dan di manapun berada”
1.3.2 MISI :
1. Menjalankan kegiatan perusahaan dengan standar etika yang tinggi dengan kejujuran dan integrasi.
2. Memenuhi kebutuhan pelanggan dengan selalu menyediakan produk yang berkualitas tinggi dan andal.
3. Menyediakan sarana berkarya untuk para karyawan dalam suasana kerja yang professional.
4. Berkerja dengan penuh tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan tempat berusaha.
5. Menyediakan hasil usaha dan keuntungan yang layak serta berkelanjutan.
1.4 Bagan / Struktur Organisasi
BAB II
ASPEK PEMASARAN
2.1 Gambaran Umum Pasar
1. Jenis produk yang dipasarkan adalah Sepatu Lukis
2. Wilayah Pemasaran mencakup daerah Jakarta, Depok dan Sekitarnya ( dekat kampus dan sekolah)
2.2 Permintaan
PermintaanTerhadap Produk
a) Sasaran Pembeli (konsumen) : masyarakat umum
b) Jumlah Produksi Awal (tahun) : 180 pasang
2.3 Penawaran
2.3.1. Jumlah Produk Sejenis di Pasar
Nama Perusahaan | Kapasitas Produksi/tahun(pasang) |
1. Design shoes | 250 |
2.Sepatu Gaul | 360 |
3.handycraft Shoes | 300 |
4.Sepatu Unik | 240 |
Total Penawaran/tahun | 1.150 |
2.4 Rencana Penjualan Pangsa Pasar
Bulan (1) | Permintaan (2) | Penawaran (3) | Peluang Pasar (4) (2) – (3) | Rencana Penjualan (5) | Pangsa pasar (6) = (5)/(4)x100% |
2010 | 190 pasang | 180 pasang | 10 pasang | 25.000.000 | 2.500.000 |
2011 | 240 pasang | 200 pasang | 40 pasang | 25.000.000 | 625.000 |
2012 | 276 pasang | 250 pasang | 26pasang | 25.000.000 | 961.538 |
2013 | 310 pasang | 300 pasang | 10 pasang | 25.000.000 | 2.500.000 |
2014 | 336 pasang | 310 pasang | 26 pasang | 25.000.000 | 961.538 |
2.5 Strategi pemasaran perusahaan
Uraian strategi Pemasaran yang dilakukan perusahaan, meliputi :
a). Produk : Sepatu Lukis
b).Harga : Rp.130.000/pasang
c).Target pemasaran: Masyarakat Umum
d).Promosi : Menerima desain yang di inginkan oleh konsumen
2.6 Analisis Pesaing
No. | Perusaan | Perusahaan Pesaing | |||
A | B | C | D | ||
1 | Design shoes | Cat kurang bagus |
|
|
|
2 | Sepatu Gaul |
| Memakai sepatu hanya sejenis |
|
|
3 | Handycraft Shoes |
|
| Kurang rapih |
|
4 | Sepatu Unik |
|
|
| Tidak bisa membuat sesuai pesanan |
2.7 Metode Promosi & Biaya Promosi
Metode Promosi | Wilayah Sebaran | Biaya (Rp) |
Media internet | Seluruh Indonesia | 2.500.000 |
Brosur | Jakarta,Depok dan sekitarnya | 1.000.000 |
| 3.500.000 |
2.8 Penetapan Harga Jual
Tahun | Jumlah Sepatu (Pasang) | Harga Jual / Pasang (Rp) | Harga Jual / Tahun (Rp) |
2010 | 180 pasang | 130.000 | 23.400.000 |
2011 | 200 pasang | 130.000 | 26.000.000 |
2012 | 250 pasang | 140.000 | 35.000.000 |
2013 | 300 pasang | 145.000 | 43.500.000 |
2014 | 310 pasang | 150.000 | 46.500.000 |
BAB III
ASPEK PRODUKSI
3.1 Produk
1. Uraian Ciri-ciri Produk : Sepatu Lukis
2. Kegunaan Utama Produk : Dengan desain yang lucu dan unik dapat menjadikan kita tampil lebih kreatif dan simpel dimana saja berada.
3.2 Kapasitas Produksi
Tahun | Rencana Produksi (pasang) |
2010 | 180 pasang |
2011 | 200 pasang |
2012 | 250 pasang |
2013 | 300 pasang |
2014 | 310 pasang |
BAB IV
ASPEK ORGANISASI DAN SDM
4.1 Inventaris
Inventaris kantor | Merk | Jumlah | Harga (Rp) | Total (Rp) |
Sepatu polos | Converse (KW) | 180 pasang | 80.000 | 14.400.000 |
Kuas | Faber Castle | 36 buah | 5. 000 | 180.000 |
Pensil Gambar | Faber Castle | 30 buah | 3.000 | 90.000 |
Cat Warna | Faber Castle | 72 Buah | 25.000 | 1.800.000 |
Bangunan | - | - | 3.600.000 | 3.600.000 |
Meja | - | 1 | 200.000 | 200.000 |
Kursi | - | 1 | 200.000 | 200.000 |
Komputer | Acer | 1 | 2.500.000 | 2.500.000 |
Printer | HP | 1 | 200.000 | 200.000 |
Total | Rp 23.170.000 |
4.2 Biaya-biaya
Biaya | Harga ( Rp ) |
Listrik | Rp. 2.400.000 |
Telepon | Rp. 2.400.000 |
BAB V
ASPEK KEUANGAN
- Perkiraan LAPORAN LABA RUGI –
-
per 31 Desember 2010
Pendapatan dari penjualan Rp. 23.400.000
Harga Pokok Penjualan Rp. 1.830.000
---------- (-)
Laba Kotor 21.570.000
Biaya Operasional:
- Biaya Pemasaran Rp. 3.500.000
---------- (-)
Laba Usaha Rp. 18.070.000
Pajak Rp. 1.807.000
---------- (-)
Laba Bersih Rp. 16.263.000
==========
Fixed Cost BEP = 1- Variabel Cost
Tidak ada komentar:
Posting Komentar