Rabu, 24 November 2010

proposal

PROPOSAL USAHA  " ART SHOES "

Jl.Raya Jakarta-Bogor Km.60

Cibinong-Bogor

(021)-70230558

DAFTAR ISI

BAB I

Pendahuluan………………………………………………………………….. 4

1.1 Sejarah……………………………………………………………………. 4

1.1.1 Sejarah Sepatu Lukis………………………………………………. 4

1.1.2 Sejarah Perusahaan…………………………………….................... 5

1.2 Tujuan Perusahaan………………..……………………………………… 6

1.3 Visi dan Misi Perusahaan………………….……………………………. 6

1.3.1 Visi Perusahaan……………………………………………………. 6

1.3.2 MisiPerusahaan……………………………………………………. 6

1.4 Struktur Organisasi………………….………………………………….. 7

BAB II

Aspek Pemasaran………………………………………………………… 8

2.1 Gambaran Umum Pasar……………………………………………….. 8

2.2 Permintaan…………………………………………………………….. 9

2.3 Penawaran…………………………………………………………….. 9

2.3.1 Jumlah Produk Sejennis di Pasar……………………………….. 9

2.4 Rencana Penjualan Pasar……………………………………………… 10

2.5 Strategi Pemasaran…………………………………………………… 10

2.6 Analisis Pesaing………………………………………………………. 10

2.7 Metode Pemasaran…………………………………………………… 10

2.8 Penetapan Harga Jual………………………………………………... 10

BAB III

Aspek Produksi……………………………………………………….. 11

3.1 Produk……………………………………………………………… 11

3.2 Kapasitas Produksi………………………………………………… 11

BAB IV

Aspek Organisasi Dan SDM

4.1 Inventaris………………………………………………………….. 12

4.2 Biaya-biaya……………………………………………………….. 12

BAB V

Aspek Keuangn………………………………………………………... 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 SEJARAH

1.1.1 SEJARAH SEPATU LUKIS


Dulu sepatu lukis identik dengan sneakers, meski belakangan lebih dikenal sebagai paint shoes atau custom shoes. Hal ini tidaklah berlebihan, karena pertumbuhan sepatu lukis (terutama di Amerika Serikat) sangat dipengaruhi oleh perkembangan sneakers. Inilah sepatu lukis yang kali pertama dipopulerkan oleh para penarik breakdance di New York, media 1980-an. Para ortu yang di tahun 1980-an masih remaja (termasuk daku) pasti masih ingat tarian patah-patah itu.
Ya, para breakdancer inilah yang kerap beraksi di jalanan New York. Saat kedua kaki berputar, atau malah berada di atas, terlihatlah betapa sepatu yang dikenakannya tak kalah indah dengan kepiawaiannya menari. Sepatu itulah yang dikenal sebagai sneakers, yang menjadi bagian dari street art di AS kala itu. Amerika punya banyak seniman sneakers kelas wahid, antara lain Arks dan Tutu. Keduanya pun turut berjasa memopulerkan kembali sepatu lukis (dalam artian paint shoes, bukan lagi sneakers) di Amerika, sekitar tahun 2006.
Sebelumnya sepatu lukis juga telah berkembang di beberapa negara Asia, terutama di Singapura. Pelopornya adalah Chee, seorang akuntan yang juga dikenal sebagai desainer sepatu. Dia membuat sepasang sepatu lukis untuk setiap desainnya, sehingga pemakainya merasa memiliki sesuatu yang bersifat unique.

1.1.2 SEJARAH PERUSAHAAN

Mungkin sebagian masyarakat sudah pernah mendengarnya, atau setidaknya pernah melihatnya di internet, bahkan melihat langsung di beberapa mal terdekat, tetapi belum berkesempatan membelinya. Ketika ada perajin di daerahnya, mereka tentu ingin melihat sendiri, termasuk proses pembuatan, desain-desain yang tersedia, dan harganya.
Faktor desain dan harga terkadang masih memikat sebagian masyarakat yang sudah mempunyai sepatu lukis, terutama para kolektor sepatu. Itu sebabnya, kami menyadari kalau suatu saat kami mendirikan usaha serupa masyarakat akan tertarik

Dalam konteks waktu, kehadiran sepatu lukis di Indonesia masih terbilang baru. Di Indonesia, sepatu lukis baru dikenal pada tahun 2006. Itu pun didominasi produk asing, terutama high converse (semacam sepatu boot dari bahan canvas) yang dikembangkan pabrikan Converse allstar.
Pada tahun 2010, dua mahasiswa dan empat mahasiwi Universitas Gunadarma (Amal. Wisabdha, Citra,Fatma, Heni, Virdha) mencoba melukis sepatu putih berbahan canvas. , modal sekitar Rp 600.000. Mereka membuat beraneka desain, terutama tokoh-tokoh komik Jepang dan Amerika, kemudian dikumpulkan dan ditawarkan ke calon pembeli.
Tatkala kreativitas keduanya diekspose media internet, beberapa pelukis terinspirasi dan mulai melakukan hal yang sama. Mereka pun berlomba-lomba memamerkan produknya di internet, dan semuanya mendapat respons bagus dari berbagai kalangan. Hingga kini, seperti ilustrasi di atas, sepatu lukis masih menjadi incaran kaum remaja, anak-anak, dan sebagian orang tua.

1.2 TUJUAN PERUSAHAAN

1. Menghasilkan sepatu yang berkualitas dan tidak kalah saing dengan produk lainnya.

2. Menjangkau konsumen untuk semua kalangan

1.3 VISI DAN MISI PERUSAHAAN

1.3.1 VISI :

menjadi sumber ilmu pengetahuan dan wawasan serta menyediakan pemesanan sepatu lukis yang dibutuhkan oleh siapapun, kapanpun, dan di manapun berada

1.3.2 MISI :

1. Menjalankan kegiatan perusahaan dengan standar etika yang tinggi dengan kejujuran dan integrasi.

2. Memenuhi kebutuhan pelanggan dengan selalu menyediakan produk yang berkualitas tinggi dan andal.

3. Menyediakan sarana berkarya untuk para karyawan dalam suasana kerja yang professional.

4. Berkerja dengan penuh tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan tempat berusaha.

5. Menyediakan hasil usaha dan keuntungan yang layak serta berkelanjutan.

1.4 Bagan / Struktur Organisasi

BAB II

ASPEK PEMASARAN

2.1 Gambaran Umum Pasar

1. Jenis produk yang dipasarkan adalah Sepatu Lukis

2. Wilayah Pemasaran mencakup daerah Jakarta, Depok dan Sekitarnya ( dekat kampus dan sekolah)

2.2 Permintaan

PermintaanTerhadap Produk

a) Sasaran Pembeli (konsumen) : masyarakat umum

b) Jumlah Produksi Awal (tahun) : 180 pasang

2.3 Penawaran

2.3.1. Jumlah Produk Sejenis di Pasar

Nama Perusahaan

Kapasitas Produksi/tahun(pasang)

1. Design shoes

250

2.Sepatu Gaul

360

3.handycraft Shoes

300

4.Sepatu Unik

240

Total Penawaran/tahun

1.150

2.4 Rencana Penjualan Pangsa Pasar

Bulan

(1)

Permintaan

(2)

Penawaran

(3)

Peluang Pasar (4)

(2) – (3)

Rencana Penjualan

(5)

Pangsa pasar

(6) =

(5)/(4)x100%

2010

190 pasang

180 pasang

10 pasang

25.000.000

2.500.000

2011

240 pasang

200 pasang

40 pasang

25.000.000

625.000

2012

276 pasang

250 pasang

26pasang

25.000.000

961.538

2013

310 pasang

300 pasang

10 pasang

25.000.000

2.500.000

2014

336 pasang

310 pasang

26 pasang

25.000.000

961.538

2.5 Strategi pemasaran perusahaan

Uraian strategi Pemasaran yang dilakukan perusahaan, meliputi :

a). Produk : Sepatu Lukis

b).Harga : Rp.130.000/pasang

c).Target pemasaran: Masyarakat Umum

d).Promosi : Menerima desain yang di inginkan oleh konsumen

2.6 Analisis Pesaing

No.

Perusaan

Perusahaan Pesaing

A

B

C

D

1

Design shoes

Cat kurang bagus

2

Sepatu Gaul

Memakai sepatu hanya sejenis

3

Handycraft Shoes

Kurang rapih

4

Sepatu Unik

Tidak bisa membuat sesuai pesanan

2.7 Metode Promosi & Biaya Promosi

Metode Promosi

Wilayah Sebaran

Biaya (Rp)

Media internet

Seluruh Indonesia

2.500.000

Brosur

Jakarta,Depok dan sekitarnya

1.000.000

3.500.000

2.8 Penetapan Harga Jual

Tahun

Jumlah Sepatu

(Pasang)

Harga Jual / Pasang (Rp)

Harga Jual / Tahun (Rp)

2010

180 pasang

130.000

23.400.000

2011

200 pasang

130.000

26.000.000

2012

250 pasang

140.000

35.000.000

2013

300 pasang

145.000

43.500.000

2014

310 pasang

150.000

46.500.000

BAB III

ASPEK PRODUKSI

3.1 Produk

1. Uraian Ciri-ciri Produk : Sepatu Lukis

2. Kegunaan Utama Produk : Dengan desain yang lucu dan unik dapat menjadikan kita tampil lebih kreatif dan simpel dimana saja berada.

3.2 Kapasitas Produksi

Tahun

Rencana Produksi (pasang)

2010

180 pasang

2011

200 pasang

2012

250 pasang

2013

300 pasang

2014

310 pasang

BAB IV

ASPEK ORGANISASI DAN SDM

4.1 Inventaris

Inventaris kantor

Merk

Jumlah

Harga (Rp)

Total (Rp)

Sepatu polos

Converse (KW)

180 pasang

80.000

14.400.000

Kuas

Faber Castle

36 buah

5. 000

180.000

Pensil Gambar

Faber Castle

30 buah

3.000

90.000

Cat Warna

Faber Castle

72 Buah

25.000

1.800.000

Bangunan

-

-

3.600.000

3.600.000

Meja

-

1

200.000

200.000

Kursi

-

1

200.000

200.000

Komputer

Acer

1

2.500.000

2.500.000

Printer

HP

1

200.000

200.000

Total

Rp 23.170.000

4.2 Biaya-biaya

Biaya

Harga ( Rp )

Listrik

Rp. 2.400.000

Telepon

Rp. 2.400.000

BAB V

ASPEK KEUANGAN

- Perkiraan LAPORAN LABA RUGI –

-

per 31 Desember 2010

Pendapatan dari penjualan Rp. 23.400.000

Harga Pokok Penjualan Rp. 1.830.000

---------- (-)

Laba Kotor 21.570.000

Biaya Operasional:

- Biaya Pemasaran Rp. 3.500.000

---------- (-)

Laba Usaha Rp. 18.070.000

Pajak Rp. 1.807.000

---------- (-)

Laba Bersih Rp. 16.263.000

==========

Fixed Cost

BEP =

1- Variabel Cost









Tidak ada komentar:

Posting Komentar